laman

Rabu, 28 Maret 2012

KEWIRAUSAHAAN

Pengertian, Peran, Ciri-ciri, Bidang dan Konsep Kewirausahaan

a.     Pengertian wirausaha dan manfaat Wirausaha.
Kewirausahaan berasal dari kata ’wira’ yang berarti berani, uta­ma, teladan, berbudi luhur. Dan ’usaha’ yang berarti upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jadi wirausaha dapat diartikan suatu keberanian untuk berupaya memenuhi kebutuhannya.
Dengan demikian definisi Kewirausahaan dapat dikemukakan sebagai suatu keberanian untuk melakukan upaya-upaya memenuhi kebu­tuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dan keberanian yang dimilikinya dengan cara memanfaatkan segala potensi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain.

        b. Peranan Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
Menurut J Schumpeter menekankan pentingnya peranan wirausahawan dalam kegiatan ekonomi suatu negara, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena para pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat perbaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggikan efisiensi dalam memproduksi suatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru, dan mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi efisiensi.

c. Ciri-ciri wirausaha.
  • Mempunyai keberanian untuk mengambil resiko dalam menjalan­kan usahanya, untuk mengejar keuntungan yang merupakan imbalan dari karyanya.
  • Mempunyai daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang sangat tinggi untuk menyesuaikan diri dengan kaadaan.
  • Mempunyai semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
  • Selalu mengutamakan efisiensi dan penghematan biaya
  • Mempunyai kemampuan untuk menarik bawahan dan partner usaha yang mempunyai kemampuan tinggi.
  • Mempunysi cara analisis yang tepat, sistematis dan metodologi
  • Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh, baik untuk memperluan usaha yang sudah ada atau menanamkannya pada usaha-usaha yang baru
  • Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menilai kesempatan yang ada, dalam membawa teknik-teknik baru dalam mengorganiseasi usaha-usahanya secara efektif dan efisien.
Sedangkan Menurut pendapat Bygrave, ciri-ciri atau karakteristik wirausahawan dikenal dengan istilah 10 D, diantaranya: 
Dream (Visi ke depan), Decisiveness (Keputusan dengan cepat), Doers (Melaksanakan keputusan), Determination (Penentuan / Kebulatan tekad), Dedication (Pengabdian), Devotion (Mencintai pekerjaan), Details (Dapat memerinci), Destiny (Bertanggung jawab atas nasib usahanya), Dollars (Kekayaan) dan Distribute (Membagi-bagi)

         d. Sektor-sektor/bidang usaha yang bisa dimasuki.
  1. Sektor ekonomi Formal adalah kegiatan-kegiatan usaha yang dikelola sedemikian rupa, sehingga kegiatannya bersifat tetap atau menjadi tumpukan harapan pengelola.
  2. Sektor Ekonomi Informal adalah kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat sampingan dan biasanya tidak berbentuk perusahaan serta biasanya berbentuk home industri (industri rumah tangga)
         e. Konsep Wirausahawan profesional.
Seorang wirausahawan harus dapat menekuni setiap usahanya secara profesional, sehingga usaha yang didirikan dapat berkembang dengan baik dan dapat menguntungkan semua pihak. Dan seorang wirausahawan haruslah mampu melihat ke depan, melihat ke depan bukanlah melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh perhitungan mencari pilihan berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Untuk itu diperlukan sorang wirausahawan yang handal dan profesional, diantaranya memiliki konsep sebagai berikut :
  • Mengenal sangat dalam terhadap produknya       
  • Yakin dan percaya terhadap produknya                                 
  • Tidak berdebat dengan calon pelanggan                               
  • Memiliki jiwa antusias                                                                 
  • Komunikatif dalam negosiasi
  • Menciptakan transaksi 
  • Jujur, berani dan mempunyai keberanian  
Wirausahawan yang baik tidak membiarkan dirinya direncanakan oleh pihak lain, melainkan merencanakan pengembangan dirinya sendiri.